Palangka Raya, 16 Juni 2019 - Bakar Jagung 62.000 biji di Bundaran Besar Palangka Raya dalam perhelatan Pesta Rakyat dalam Festival Budaya Isen Mulang yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, merupakan ajang pemecahan rekor membakar dan memakan jagung terbanyak di Indonesia dan berhasil meraih Rekor versi Museum Rekor Indonesia (MURI). Pemecahan Rekor Muri ini bertujuan untuk menunjukkan kepada seluruh rakyat Indonesia bahwa Kalimantan Tengah telah mampu memproduksi jagung yang melimpah.
Perhelatan akbar ini berlangsung sangat meriah yang dihadiri oleh seluruh Perangkat Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dan pihak swasta, panitia menyiapkan 62 tenda dan masing-masing tenda membakar 1.000 tongkol jagung. Dalam gelaran Bakar Jagung itu, Pemerintah Kabupaten Barito Utara tidak ketinggalan turut berpartisipasi membakar jagung untuk memecahkan rekor bakar dan makan jagung terbanyak versi MURI. Dengan menempati satu tenda yang merupakan stand Kabupaten Barito Utara, Bupati Barito Utara H. Nadalsyah didampingi Sekretaris Daerah H, Jainal Abidin, Kadis Pertanian Setia Budi dan Dirut Perusda H. El Rony berbaur bersama-sama membakar jagung.
Saat diwawancarai beberapa wartawan, H. Nadalsyah mengatakan keikutsertaan Barito Utara dalam Festival Bakar Jagung ini adalah untuk menunjukkan bahwa Kabupaten Barito Utara juga mampu memproduksi jagung dan telah dipasarkan ke luar daerah. “Momen festival ini saya nilai mempunyai makna yang penting bagi pembangunan pertanian di Barito utara, karena ini merupakan sebagai pernyataan wujud nyata kita sudah bisa memproduksi jagung yang melimpah dan sudah kita jual ke luar daerah seperti ke Kalimantan Selatan. Mudah-mudahan ini membuat petani kita semakin termotivasi untuk lebih semangat lagi menanam jagung dan memanfaatkan lahan potensial yang ada," kata H. Nadalsyah.
Lebih lanjut, Bupati Barito Utara mengatakan bahwa pembangunan sektor pertanian merupakan salah satu yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Barito Utara. Dimana komoditas jagung merupakan salah satu yang menjadi andalan selain padi dan pengembangannya mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah untuk menjadi komoditas startegis penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Kabupaten Barito Utara menargetkan 2020 mendatang menjadi sentra atau lumbung jagung di Kalimantan Tengah.
"Permintaan pasar cukup tinggi dan harganya saat ini berkisar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per ton. Terlebih, luas lahan yang tersedia di Kabupaten Barito Utara masih relatif cukup banyak," jelas H. Nadalsyah menyampaikan kenapa komoditas jagung bisa dijadikan unggulan untuk Kabupaten Barito Utara.
Menurut Bupati, ketertarikan petani di Bumi Iya Mulik Bengkang Turan untuk menanam jagung sangat tinggi. Mengingat harga jual jagung yang cukup tinggi ditingkat petani (Rp 3.000 hingga Rp. 3.200/per kilogramnya), telah terbukanya pasar untuk jagung dan rendahnya harga komoditas karet saat ini, sehingga mendorong masyarakat berani melakukan alih fungsi lahan perkebunan karet untuk ditanami dengan jagung. Disamping itu pula, dukungan Pemerintah Pusat juga cukup kuat yaitu dengan memberikan bantuan berbagai alat dan mesin pertanian untuk membuka lahan pertanian. "Insyaa Allah, ambisi Barito Utara menjadi Lumbung Jagung Kalimantan Tengah bukan suatu hal yang mustahil terwujud," tutup H. Nadalsyah. (Diskominfosandi2019)